> Dedikasi Tinggi dalam K3, PPA Dianugerahi Penghargaan Oleh World Safety Organization Indonesia

Dedikasi Tinggi dalam K3, PPA Dianugerahi Penghargaan Oleh World Safety Organization Indonesia

Sebagai salah satu pelaku utama di industri pertambangan nasional, PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dengan slogan Safe & Strong Operational Performance, terus menginternalisasi budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap lini operasionalnya. Komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip K3 ini secara konsisten membuahkan apresiasi dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga swasta.

Pada ajang WSO Indonesia Safety Culture Awards (WISCA) 2025 yang diselenggarakan oleh World Safety Organization (WSO) Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (2/5), PPA berhasil meraih dua penghargaan prestisius: Gold Level 4 – Implementasi Program Safety Culture, serta Top Emergency Response Team. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan World Day for Safety and Health at Work (28 April) dan World Firefighters Day (4 Mei) yang bertujuan untuk mendorong terbentuknya budaya K3 yang berkelanjutan di dunia kerja.

Pencapaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan PPA dalam menjadikan K3 sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya kerja perusahaan. Prinsip keselamatan tidak hanya dijalankan sebagai kepatuhan, namun telah menjadi nilai inti dalam setiap proses bisnis dan operasional. 

Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PPA, Dr. Joko Triraharjo, turut menerima penghargaan WSO Concerned CEO – Top Leadership, sebuah penghargaan eksklusif yang hanya diberikan kepada tujuh CEO terpilih di Indonesia yang dinilai memiliki dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam pengembangan K3 di tanah air.

Acara WISCA 2025 diawali dengan sesi CEO Talks yang menghadirkan sejumlah tokoh penting, antara lain Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D., yang bertindak sebagai keynote speaker, Mirza Mahendra (Plt. Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Kementerian ESDM), serta Presiden Direktur PPA, Dr. Joko Triraharjo yang berbicara dalam sesi bertema “Leadership: Strategies and Role Models in Building a Sustainable Safety Culture.” Sesi juga turut dilengkapi dengan speech oleh Chairman WSO International Jojo de La Rosa, Chairman WSO Indonesia Soehatman Ramli, serta dihadiri oleh akademisi, driver terpilih dari perusahaan yang hadir, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas.

Dalam pidatonya, Prof. Yassierli menyoroti masih tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia. Ia menekankan pentingnya membangun sistem kerja yang kuat untuk menciptakan budaya kerja yang lebih baik dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kita masih punya PR membangun sistem kerja kita sendiri yang itu berimpact pada budaya kerja. Saya punya quotes, if it can go wrong, it will, dan realitasnya tempat kerja kita seperti itu. Sehingga setiap perusahaan harus melakukan refleksi, untuk lebih resilient,” ucap Yasserle. 

Meski begitu, Yassierli memberi applause pada perusahaan yang hadir karena telah mengimplementasikan K3 di masing-masing lokasi kerjanya.

Sementara itu, Soehatman Ramli menyampaikan apresiasinya kepada 114 perusahaan yang mengikuti program WISCA. Ia menekankan bahwa WISCA bukan sekadar kompetisi, melainkan bentuk kolaborasi untuk meningkatkan budaya keselamatan kerja secara berkelanjutan seiring kemajuan teknologi.

“WISCA ini bukan lomba tapi kita bersama membangun budaya keselamatan… Meningkatkan K3 yang terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi,” ucap Soehatman Ramli dalam opening speechnya. 

Sebagai salah satu speaker, Joko Triraharjo menjelaskan mengenai bagaimana PPA menjadi satu-satunya perusahaan unlimited budget untuk safety karena bagi PPA safety merupakan sebuah investasi. Ia juga menegaskan pentingnya peran manajemen puncak, keterlibatan pemegang saham dan mitra kerja dalam evaluasi berkala, serta pemberian kepemilikan saham kepada karyawan untuk membangun rasa memiliki terhadap perusahaan. 

“Untuk mempercepat pencapaian keselamatan kerja di lapangan, dibutuhkan komitmen dari manajemen puncak dan pemegang saham, kebijakan zero injury, budaya kerja sehat, perlindungan lingkungan sekitar tambang, serta sistem yang terus berkembang,” jelasnya. 

Ia pun menutup sesinya dengan sebuah kutipan bermakna:

“Keselamatan adalah rasa syukur dan penghargaan terhadap kehidupan.”

Para peserta juga disuguhkan presentasi dengan tema yang sama oleh beberapa Direktur perusahaan yang mewakili berbagai industri di Indonesia, yaitu Didiek Hartantyo selaku  Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Avep Disasmita selaku Direktur Utama PT Pertamina Drilling Services Indonesia, dan Esa Wisnu Prabowo selaku Direktur Utama PT Prima Armada Raya. 

WISCA menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam dokumentasi peningkatan K3 di Indonesia serta penciptaan motivasi yang bertumbuh dari apresiasi implementasi K3 di berbagai sektor industri di Indonesia. PPA berkomitmen untuk terus meningkatkan integrasi budaya K3 di setiap lokasi operasionalnya, bukan semata karena perhatian yang besar dari pemerintah, sektor swasta, dan publik, tetapi karena kepeduliannya yang tinggi terhadap keselamatan para pekerjanya di lapangan dan keluarga yang menunggu mereka di rumah.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.